Friday, November 20, 2009

A-LONE-LY

Homesick…? Dulu, kecerdasan saya mengartikannya sebagai: Rumah Sakit. –sigh. Sekarangpun saya belum mengerti bagaimana proses orang menyebutnya sebagai penyakit-merindukan-rumah.

Pernahkah saya…? ---Mungkin. Awalnya saya selalu mengira bahwa yang dimaksud dengan homesick adalah bahwa kita benar-benar merindukan rumah yang telah menyaksikan tumbuh kembang kita selama ini dari wujud bayi sampai menjadi seorang manusia. Namun tempo lalu, partner hati saya sedang meracau bahwa dia benar-benar homesick. ---beberapa bulan lalu dia baru dipindah tugaskan ke luar kota Jakarta. Lalu saya dengan sok bijaknya menyarankan untuk dia mengambil cuti beberapa hari agar bisa pulang ke kampungnya secepatnya---yang setahu saya berada di daerah Jawa Timur sana.

Dia diam, lalu dengan kacau mengatakan bahwa dia tidak ingin pulang ke rumahnya di Jawa. Dia sedang merindukan kawan kawan nya dikota ini rupanya –Jakarta. ---yang dalam hati, saya ingin protes bahwa Jakarta kan masih masuk dalam Pulau Jawa, tapi saya diam mendengarkan daripada saya dilempar kemenyan. Pun saya bingung saat itu untuk mendefinisikan apa sebenarnya yang dimaksud dengan “rumah” itu. Wujud batu-bata tertata yang ditinggali ketika dulu masih muda? Manusia yang didefinisikan sebagai orang-tua? Atau sekumpulan makhluk hidup yang kita anggap sebagai keluarga?

Alone

Sejatinya saya sangat senang jika sedang menemani partner saya tersesat ketika menjalankan hobinya mengabadikan sebuah gambar dalam kamera ---dulunya. Hedon bersama sahabat sahabat tercinta. Namun terkadang, saya jauh lebih suka untuk mengasingkan diri dari peradaban. Sometimes, I like being alone. Sejak saya berhubungan jarak jauh dan sempat kehilangan seorang sahabat terbaik saya dari muka bumi ini, saya lebih senang berjalan jalan sendiri. Menikmati keramaian dalam sepi. Duduk duduk tidak jelas di sudut Monas sambil mengamati perilaku ajaib penduduk ibukota ketika menikmati hari liburnya.

Ketika saya sedang sendirian, naluri saya benar benar kuat untuk meraba apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup ini. Memikirkan jalan untuk meraih mimpi mimpi yang ingin saya visualisasikan dari wujud maya selama ini. Dan menyemangati diri untuk selalu berupaya mencapai muqadis yang hakiki.

Sungguh ironi, karena dulu saya sangat –super-duper- takut untuk sendirian. Saya tidak pernah berani melangkah tanpa seseorang membantu menuntunkan saya arah. Sendirian menurut saya adalah kata lain dari kesepian. ---tanpa kawan. ---tanpa dukungan.

Lonely

Kesetujuan saya penuh, terhadap definisi nyata perbedaan gramatikal antara Alone dan Lonely. Kesepian adalah efek buruk terlalu banyak sendirian. Sedih rasanya jika sahabat dan orang yang saya cintai menghubungi saya hanya untuk meminta saya menemani mereka yang membuat saya tak berkutik hanya bisa mewujudkannya lewat perantara doa dan udara.

Hancur karena apa yang saya lakukan selama ini hanya bisa sekadar menyemangati mereka untuk menumbuhkan selfsupporting dalam diri masing masing. Bahkan kadang malah terbawa tangis. Terlalu besar keinginan diri ini membuktikan pada mereka bahwa merekapun tidak sendirian kesepian. Saya juga merindukan mereka yang sedang dalam masa rantau untuk cepat segera pulang dengan sangat. Pulang ketempat paling nyaman yang selalu saya artikan sebagai wujud nyata sebuah “rumah”. Tempat tinggal untuk hati saya nyaman melepas lelah. Peristirahatan terbaik untuk pikiran saya nikmat melepas jengah.

Kini saya benar benar mulai bingung menyemangati orang lain untuk terdoktrin membuat “rumah-rumah” baru di hati dan pikiran mereka masing masing. Sungguh, saya selalu siap bersedia menyediakan banyak bata jika mereka mau saya menyiapkan rumah kecil untuk mereka. Mungkin tidak akan senyaman rumah idaman. Tapi untuk perjalanan jauh, saya menjanjikan tempat peristirahatan yang cukup lumayan. ---Kini dapat dibayangkan betapa murahnya saya menjual diri dan menjajakan “rumah” untuk mereka bukan…?

Duh Gusti… Saya ingin belajar bagaimana caranya mengevolusikan diri saya menjadikan tubuh ini layak disebut sebagai pondasi. Pantas disebut melindungi. Dan nyaman untuk dihuni.

Oooh… Home sweet home. Untuk sahabat dan orang yang selalu saya cintai sepenuh hati. Baik baiklah kalian dirantau menjaga diri. One of the many reasons why I love you is that you DO have such strong pulls to so many places, and that you never forget who you are from having lived the life you've lived. I know it's been hard sometimes living there, --I know…, but you've always persevered and become a stronger person because of it. Prove it, dear…! Lofyufull… ---like always. Buatlah saya bangga, karenanya…!

[Qt.]

28 comments:

  1. mmm pas banget dengan my emotion.. pas sakit gini jadi kangen rumah, for me rumah is keluarga, with unconditional love... keluarga is Malang... flu, hujan deras, bulan november akhir, christmas is on the air... ga sabar pengin cepet2 pulang

    ReplyDelete
  2. oh okit..
    you're so sweet...
    sekarang baru saya mengerti tujuanmu melahirkan blog ini...

    *sometimes a house is not home...
    'home' is in your heart and mind...

    ReplyDelete
  3. Padahal kalo udah ketemu ya nggak bakal bilang koyok gini. (ngeles kangen, rek) telpon jam-jaman nabung buat nggaji orang2 yang kerja ditelkomsel sing dibahas yo ra pernah jelas. giliran bisa libur ke jakarta, malah ditinggal minggat ke luar kota. melas tenan si nasib yo nasib. wkkkwkkkwkwk.

    hal2 yang nggak pernah seleseai untuk dibahas kayak gini ini lho. yang kalau ketemu nggak bisa akur soal pendapat apapun. nggak akan bisa ditemui di kota ini. ibaratnya kalau kangguru dipaketkan ke gunung semeru. siapa yang bakal betah, Ding!
    kangen ya kangen lah. saya juga enggak pernah pingin tahu alasannya atau proses jadinya kangen iki yok opo kok bisa. yang pasti jangan salahin saya kalau abis baca postingan yang ini, malah jadi semangat pingin pulang dan makin nggak betah disini. klklkllklklk.

    sendirian itu menyakitkan, jenderal. *manyun mode on.

    (a.s.a.)

    ReplyDelete
  4. @arema

    lagi di medan gw, Eng..
    disini suasana natalnya lebih kerasa... biar tiap malem diguyur ujan.. tetep love this city..
    mengingatkan gw juga akan kota malang dengan aksen bicara yang lebih familier di lidah gw... --duh..

    seperempat bulan disini dah cukup bikin mewek mewek pas mau balik lagi ke jakarta..

    iya..
    rumah itu bagi gw ya... tempat emak ama abah gw berdiri bawa bawa cemeti... sesadis apapun mereka sebagai majikan gw... (T_T) gw selalu kangen.. mana lebaran haji besok gw gak boleh balik ke malang pula... ---hhhh... malah disuruh balik ke lampung tempat pak etek gw biar ngejaga silaturahmi katanya...
    hhhmmm...
    padahal gw kan juga mau..
    disms ama --majikan yang selalu gw anggap sebagai-- orang tua kalo mereka kangen dan pengen liat muka --pembantunya--- anaknya di rumah..

    home sweet home..
    ---pulang ke kotamu... ada setangkup haru.. dalam rindu... masih seperti dulu... tiap sudut menyapaku bersahabat... penuh selaksa maknaaaaa....----

    makanya..
    jaga diri baik baik lah dirantau..
    sakit di negeri orang sendirian itu sungguh bikin semangat hidup drastis digagahi ma kesepian.. bawaannya desperate berasa gak punya teman.. --inget pas kalo di rumah sakit sendirian gak ada yang jagain dulu... ---yaila...
    cepet sembuh, Eng...!
    cepet sembuh, Pak De...!

    ReplyDelete
  5. @alil

    oh..
    alil..
    hhhh... kangen rumah, gw lil...!!!
    --meratapi nasib yang gampang kesambit emosi orang lain...
    bulan bulan kayak gini nih... suasananya mendung... keseringan sendirian jadi lebih banyak memikirkan orang rumahan... makhluk makhluk yang --- can't live without... --huh..

    that things ---makhluk makhluk dan sesuatu sesuatu yang selalu mengingatkan ama suasana suka-nista... kayak itulah yang sebenernya kontrol untuk mengingatkan kalo kita punya banyak manusia yang masih mencintai kita yang lebar dadanya selapang selangkangan jerapah raksasa...
    yang senyumnya sumringah menyambut kepulangan kita.... hhhh... let me goo hoooommeee...
    ---berharap emak ama abah gw masih mau mengakui gw sebagai pembokatnya...

    --lhoh... kok jadi gw si yang homesick...
    duh..
    salah strategi benteng mental ini...

    ReplyDelete
  6. @abin

    malas ah.. mau ngobral gombal di muka umum...
    entar malah makin murah aja harga gw di pasaran saking seringnya jual kata kata, bin.. :p

    benci gw mengakuinya..
    kangen... ---cuuiih..
    ughh... --menang kau sekarang, bung...!!!!

    perlu doktrin macam mana lagi buat ganti insulin semangat bertahan hidup di rantau sana...? baek baek lah ya disitu...!

    --berasa mau nganter orang tua naik haji... ---deziing...

    Dancing when the stars go blue | dancing in the evening fell | dancing in your wooden shoes | are you happy now..? | ... | where do you go when you lonely..? | where do you go when you blue..? | i’ll follow you..! |
    when the stars go blue..

    (a.s.a.)

    ReplyDelete
  7. itulah alasan kenapa gw bela-belain bolak balik Jakarta-Tangerang-Jakarta tiap hari... (hmm scratch that, yg bener Jakarta-Jawa Barat- Jakarta-Tangerang-Jakarta-Jawa Barat-Jakarta hihihi...) homesick!
    home is where you can find some peace of mind kalo menurut gw. :)

    btw kit, dibalik semua tingkah2 dan ucapan2 konyol lo, elo selalu bisa bikin tulisan yang buat gw merenung. kayak si teman kita itu juga. kok gw nggak ya? lulusan MC murtad emang kayaknya. hahaha

    ReplyDelete
  8. @tongkiy

    tong... iya.. meskipun gw kalo balik ke malang sama --majikan- orang tua gw cuma dikasi job jadi sopir... ridho gw tong.. ridho... ---hiyaah.. --meratap

    biarpun kondisi keluarga gw berperilaku penuh kebiadaban tanpa ketenangan... hhh... just super duper love it... meskipun gw gak pernah menemukan suasana yang bisa bikin gw istirahat barang sejenak ngasih kesempetan buat nelen ludah bentar aja...
    tetep gw mencintai that thing yang disebut sebut oleh manusia kebanyakan itu sebagai "rumah"...

    rumah itu yaaa...
    narkoba dalam wujud manusia manusia dalam sebutan keluarga... candu...!!!!

    kau beruntung sekali neng... kalo kangen tinggal menempuh beberapa hektar sawah dan taraaa... dah nyampe rumah...! ... gw...???
    tadi pagi..
    buat bilang kangen ke emak gw aja...
    pura pura nelpon tanya tanya gimana cara bikin ketupat pake presto.. ---daaanng...

    lalu apa yang kau bicarakan tentang merenung itu?
    ---tuk tuk tuk... daam.. ---nempeleng pake palu godam..
    sadar sundari... --menggoyang goyangkan bahu... menampar bolak balik mukamu...
    merenung apaan? merenung untuk memutuskan jadwal yang tepat lompat ke sumur...?
    --salam buat sadako ya..!!! --huahahahah

    masih inget gak si waktu bikin majalah buat kampus itu kita cuma kedapetan bikin tulisan kuliner jakarta ama wawancara komentar orang doang.... ---dung.. dung.. dung...
    mungkin petinggi petinggi pers kampus tercinta kita itu dah tahu kemampuan kita cuma bikin tulisan dalam rubrik: "Lampiran" doang kali ya... --ghe ghe ghe... (meskipun yang ngerjain tugas kita itu cuma dirimu dan riri saja... ---gw sibuk jual diri di jalanan)
    mana ada dia orang nyuruh gw bikin essay penting kayak "temen elu juga" itu... palingan juga mentog ampe analisa perbandingan harga cabe ma terong belanda...
    ---see...?

    ---aku merasa... rumput-mu jauh lebih segar dan hijau, djeung... --*kedipz...

    ReplyDelete
  9. Emang sendirian dan suasana hujan bikin emosional ya......

    kalo gw langsung duduk manis di dpn laptop, puter film, siapin lotion dan tisu.

    LOOOHHHH, pelampiasan emosinya kok beda ya??? *kacau-balau*

    ReplyDelete
  10. Wis tokh, nduk... Kalo kangen rumah dan merasa "dijauhkan" dari rumah, kamu bisa dateng ke tempat emak en azra berada. Ayo sini, jadikan kami rumahmu juga. Kalo perlu, nanti disambut pake tarian dan karpet merah. Emak en azra buka pintu kami lebar-lebar, nduk. 24 jam buat kamu. (tapi kalo beneran mau nginep, tidur di mushola ya. maklum kan, nduk) hehehehehe... lopyu, dek. jangan bersedih lagi ya

    ReplyDelete
  11. saya lagi homesick juga nih bang. aku lagi di sekolah. dan pulang masih lama. huaaaaaaa......

    ReplyDelete
  12. Sometimes I need some time, On my own.
    Everybody needs some time. On their own.

    (November Rain - Gun 'N Roses)

    ReplyDelete
  13. yang gw kangenin bukan rumahnya, tapi suasana dan orang-orangnya, terutama my mom... untungnya rumah ortu gw deket, cuma 30 km jaraknya dari rumah gw, jd gw bisa sering" pulang he he he...

    ReplyDelete
  14. @lucky

    ----daaangg...
    nice advice... ---hlohhh kaah..????


    @Mbak Ann
    hehehe..
    dah nggak melow melow lagi mbak..
    dah bahagia karna kemaren dah lolos dari tukang jagal di panitia qurban
    --yihii..

    entar lah..
    kapan kapan nyulik sefthin ma iyay buat diajak ngabur ke tangerang...
    gak disiapin tempat gak masalah..
    --yang penting kan...
    nyediain banyak makanan.... --jiyaaa...


    @Andi Gokil
    ini anak emang minta dimasak...
    --jheee
    nikmatilah hidupmu nak..
    selagi masih sama orang tua tercinta...
    keluarga yang melindungi..

    andi baik gedenya jadi anak yang sholeh ya...
    sholekha juga gapapah... ---huaaaa...
    --bawa pacul buat dilempar


    @perempuan
    wah wah wah...
    mbok detty...
    senang kau berkunjung kemari...

    we need some time, sometimes, mbakyu..
    --nice song..


    @Farrel Fortunatus
    bhee...
    emang rumah itu adalah yang bisa bikin suasana aman.. ---nyaman
    gak peduli kelakuan biadab penghuninya kayakmana...
    duh...

    wah... jadi seneng kalo liat orang yang rumahnya deket sekali...
    (bacanya: iri ini Farrel... ---huahahah..---)

    ReplyDelete
  15. Baca postingan ini bikin aku sedih kit...
    Hiks...
    Jadi kangen...kangen kalian semua...
    Makasih for always gave me a lovely shelter, when i'm drop by...
    i hate being f**ng alone...
    But everytime i felt lonely i'm getting lost of my own stupidities, done something forbid n became someone else...
    Thank's god i have u... my lovely best friend, so this emptiness would've gone n lead me to the brighter direction...
    -halah- mulai meracau...
    ^.^

    ReplyDelete
  16. @RH

    kau kemana saja teh..
    aku kangen padamu...
    --sungguh kangen..

    --mengiba
    miss-yu-soo-baad..

    ReplyDelete
  17. Baiklah...ternyata kau mengetahui komenku...
    -emang keliatan jelas ya?!!-
    Hehe...
    Dodol bgt sih gw...
    Misss u too...
    -nyubit, nyubit bantalan lemak dilengan okit-
    gemeezzz deh...hahahakz...

    ReplyDelete
  18. @RH

    ahahahah...
    entah kenapa..
    iseng nebak nebak berhadiah..
    --radar...
    :)

    btw,
    lemak gw di bibir, tenyol...
    ahhhh....
    jangan lupa bawa oleh oleh ganja ya..
    kita akan reboisasi dan hijaukan kembali jakarta raya ini..

    --berkobar

    ReplyDelete
  19. Baiklah nanti aku bawain ganja-nya...
    Mau yg berbidang-bidang, coklat dan baunya menyengat...
    Atau yang masih ijo -fresh- mulus dan dah dipotong?
    heheh...

    Oh...ampuni aku dewi! -bersimpuh-
    Aku tidak sengaja nyubit pake tangan kiri padahal tadi belom cebok -hahahakz...-

    ReplyDelete
  20. minder gw koment di mari. pada panjang semua. hahahaha.

    ReplyDelete
  21. rumah tu tempat buat melepas lelah, tempat buat dapet sedikit jeda, tempat untuk bersuka cita, tempat berbagi duka bersama, tempat untuk mnenjadi apa adanya.... hanya temen-temen karibq yg bisa jadi "home" bagiku...

    ReplyDelete
  22. Yah...Siapa yg gk pernah homesick? Cepat pulang, nak. Update jg blognya.
    *syalam kenal dari saung sebelah.

    ReplyDelete
  23. @ariferha07
    yaiyy... kejakarta lagi..
    mari menyayur ganja kembali...
    --ngidupin rinai..

    @Andie
    --ngelempar beling..
    ayo Andie.. dikejar...!!

    @Lucianna Perez Melebay
    hmm..
    gw..
    merasa keluarga... sahabat... pasangan hidup.. adalah partner terbaik dalam membangun rumah untuk nampak nyaman..
    baik baik di rantau ya, perez...
    bikin honai disana...
    biar cepet kerasan...

    @Re_Notxa
    iya mak..
    ujang akan segera pulang...!
    --ngiket bekal.

    ReplyDelete
  24. kalai ngomong soal alone atau sendiri
    aku juga pernah merasa alone ketika aku ditinggal oleh pacar dan teman2ku
    sedih sekali rasanya

    ReplyDelete
  25. @ sewa mobil murah
    hhmmm...
    emang sudah saatnya kita menyewa mobil..
    kita kabur...
    --LOL..

    iya...
    sendirian itu menyakitkan, jenderal...
    --dorr...

    nuhun dah mampir ya...

    ReplyDelete
  26. memang kalau sendirian itu gak enak banget

    ReplyDelete

About This Kriminal

saya tidak pernah bermaksud untuk menggurui atau mendoktrin siapapun karena saya tidak hobi berperilaku untuk membentuk sebuah kepercayaan baru. saya adalah seorang pembelajar. superhuman. sama sama mencoba mengingatkan bahwa setiap manusia dianugerahi nalar, akal, dan pikiran yang tidak hanya sekedar untuk dijadikan pajangan.

::..

jika saya salah, mohon untuk diingatkan. saya akan mencoba untuk bisa menemukan pemikiran yang sejalan.

::..

banyak banyak terima kasih saya sampaikan untuk anda yang sempat membaca. berani mencela. atau sekedar tertawa. dan saya tutup narasi ini dengan ajakan untuk kita sama sama memberikan banyak warna pada dunia.

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP